Cara Memasak Tiwul Instan

Masyarakat Jawa Tengah dahulu cukup akrab dengan tiwul yang populer sebagai santapan orang miskin. Apabila beras harganya sedang selangit atau sawah yang tak menghasilkan maka masyarakat pedesaan sering menyantap menu olahan dari gaplek atau ketela yang dikeringkan ini yang lalu dihaluskan. Saat ini pun masih banyak ditemui hidangan yang satu ini dalam bentuk tiwul instan.


Cara memasak tiwul instan tak perlu proses yang panjang dan rumit. Di setiap kemasan tiwul instan ini biasanya sudah tertera dengan jelas prosedur mengolahnya. Konsumen cukup merendam tiwul sebanyak seperempat kilo dalam 150 ml air. Sesudah sekitar 2 menit, tiwul kemudian direbus kurang lebih 20 menit saja. Sesudah mekar maka itu tandanya sudah matang. Menu ini paling sedap bila diberikan topping berupa parutan kelapa yang sebelumnya telah dicampur dengan sedikit garam. Bisa juga menggunakan taburan lain seperti parutan keju atau meises coklat. Beberapa orang juga mencampurkan serutan gula merah ke dalam tiwul untuk menciptakan rasa manis berpadu dengan rasa khas tiwul yang unik.

Kadar zat gizi tiwul dalam tiap 100 gram bahan adalah sebagai berikut : air 63. 50 gr ; fosfor 40 gr ; karbohidrat 35 gr ; kalsium 33 mg ; vitamin C 30 mg ; protein 1. 20 mg ; zat besi 0. 70 mg ; lemak 0. 30 mg ; vitamin B1 0. 01 mg dan energi 121 kal. Selain sebagai sebuah kudapan, tiwul pun bermanfaat untuk kesehatan. Pertama melindungi organ pencernaan tetap sehat sebab tahap pengolahan tiwul yang lumayan lama  membuat  kadar zat pati mengalami retrogradasi. Retrogradasi yaitu interaksi antar fraksi amilosa selama proses pembuatan yang akan menghasilkan pati resisten. Pati resisten adalah jenis pati yang sehat.

Tiwul untuk pensuplai kebutuhan energi tubuh. Tiwul memiliki asam butirat sebagai sumber kalori tubuh. Di samping itu berdasarkan berbagai penelitian yang ada, asam butirat ternyata bisa menangkal pertumbuhan sel-sel kanker. Manfat lain tiwul yaitu untuk alternatif santapan para pengidap diabetes. Diabetes adalah salah satu penyakit yang susah diobati. Saat orang terkena diabetes, artinya ia harus menjaga pola makannya. Salah satunya adalah menjauhi konsumsi nasi untuk pemasok kalori. Sebabnya nasi termasuk jenis makanan pokok dengan kadar kalori relatif besar.

Para ahli medis merekomendasikan konsumsi umbi-umbian untuk pengganti termasuk singkong, hanya saja agar mempermudah saat menikmatinya maka dibuatlah tiwul. Kadar kalori tiwul yang hanya 121 kal per 100 gram bahan ternyata lebih rendah bila dibanding nasi putih yang tinggi kalori. Memang tiwul yang notabene makanan desa ternyata sangat luar biasa manfaatnya sekaligus juga nikmat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel